Minggu, 15 Maret 2015

King of High School

Diposting oleh Unknown di 20.07 0 komentar
setelah kejadian jatuh dan pingsannya Seul Bi di depan rumah Woo Hyun, Seul Bi sudah berbaring dikamarnya (di rumah SUng Yeol). dan Sung Yeol duduk disamping Seul Bi menjaganya. bahkan Sung Yeol sudah memberi perban pada pergelangan tangan Seul Bi yang terdapat 'tanda'.

Sung Yeol : "Apa yang sudah kulakukan padamu?" ucapnya dengan sedih seraya memandangi Seul Bi.


Ji Hye yang baru saja pulang kerumah, kaget ketika melihat Woo Hyun yang berbaring di lantai di kedai.

Ji Hye segera menghampiri Woo Hyun seraya bertanya ada apa dengannya.

Ji Hye : "Woo Hyun! Ada apa? Apa kau sakit?" tanyanya panik dan khawatir.
Woo Hyun : "Hatiku.." ucap Woo Hyun terbata-bata seraya merintih kesakitan. "Hatiku sangat sakit."


rasa sakit yang dialami Woo Hyun sama persis seperti rasa sakit yang pernah dialami Seul Bi (di episode 1).

saat Woo Hyun berbalik dan tanpa sengaja menabrak Seul Bi. ketika itu Seul Bi juga merasakan sakit didadanya. bahkan ketika itu, Buku catatan kematian Seul Bi sampai terjatuh ketanah.


Woo Hyun sudah berbaring dikamarnya, Ji Hye berada disamping Woo Hyun, Ia mengelap wajah Woo Hyun dengan menggunakan handuk basah.

Ji Hye : "Kau selalu terluka ketika kau berada bersamaku. Apa yang harus kulakukan jika kau terluka lagi.." ucapnya sedih.

Ji Hye memandangi wajah Woo Hyun yang tertidur seraya menghela nafas panjang.


== FLASHBACK ==

ketika Woo Hyun masih kecil, Ia pergi berenang dengan Ji Hye. Ji Hye yang duduk dan tidak ikut masuk kedalam kolam, melambaikan tangan seraya tersenyum pada Woo Hyun.

Ji Hye : "Apa itu menyenangkan?"

Woo Hyun tersenyum lebar, Ia asik bermain didalam kolam dengan dibantu oleh ban karet. (karena Woo Hyun tidak bisa berenang).

Kamis, 05 Maret 2015

Mother

Diposting oleh Unknown di 03.07 1 komentar

Kemudian Nao mengetahui bahwa Rena mengalami kekerasan yang dilakukan oleh ibu kandung dan pacar ibu kandungnya. Rasa iba muncul di hati Nao hal itu jugadikarenakan Nao memiliki masa kecil sebagai anak panti asuhan yang dibuang oleh ibu kandungnya ,lalu ia memutuskan untuk menyelamatkan Rena dengan cara meminta Rena untuk menjadikan dirinya sebagai ibunya dan menculiknya ke luar dari Hokkaido menuju Tokyo, kota asal Nao tinggal. Dari sinilah perjalanan mereka dimulai, dengan berbagai macam pengalaman tak terduga dan cerita sepanjang perjalanan mereka. 


Drama dengan nilai kehidupan dan nilai moral. Drama ini di buat dengan tema "Hentikan Kekerasan Terhadap Anak". Karakter Rena di drama ini bisa membuat hati siapapun menjadi iba dan menguras air mata. 


Jumat, 06 Februari 2015

Pinocchio Episode 1

Diposting oleh Unknown di 06.01 1 komentar
Pinocchio atau Pinokio adalah tokoh dongeng, seorang boneka kayu yang bisa hidup dan hidungnya akan panjang apabila berbohong. Dalam drama ini 'sindrom pinokio' adalah sindrom dimana apabila seseorang berbohong, maka ia akan cegukan. Menarik.
Dan yang mengalami sindrom pinokio, sejak awal aku tahu kalau tokoh utama wanita yang diperankan oleh Park Shin Hye akan mengalaminya, tapi ternyata episode 1 benar-benar erat pada sindrom Pinokio.


 
Choi In Ha (Park Shin Hye) ada dikelas yang sama dengan Chan Soo. Dan kelas tersebut juga kehilangan seorang siswa yang membolos, Choi Dal Po (Lee Jong Suk).

Dal Po bukan siswa pintar, ia rangking ke 34 di kelasnya dari 34 siswa. Karena ini sebuah kuis, maka sebenarnya pihak produksi ingin yang pintar lawan yang pintar, karenanya seorang produser memarahi anggotanya yang memilih  Dal Po.
Tapi Dal Po kali ini berbeda, ia yakin kalau dirinya akan menang. Sebelum bisa menantang Chan Soo, Dal Po harus menjawab 5 pertanyaan dengan benar. Semua orang mengejeknya karena pada pertanyaan pertama ia malah sudah menggunakan bantuan pertama untuk bertanya pada temannya, yang tak lain adalah Chan soo. Ia ingin Chan Soo membantunya menjawab. Semua orang mentertawakannya. Tapi Dal Po malah menggunakan kesempatan itu untuk menantang Chan Soo jika ia menang, maka ia akan memukul Chan Soo 10 kali, begitu juga sebaliknya.
Sikap percaya diri Chan Soo menunjukkan kalau ia pintar. Makanya teman-temannya yang menonton juga keheranan. Tapi dalam kuis ini, saat pertanyaan kedua, tentang sindrom pinokio. Ia mengatakan salah seorang temannya mengidap sindrom pinokio, tapi berbeda dari kebanyakan penderita yang biasanya terganggu hubungan sosialnya, temannya ini malah suka bergaul dan terkenal dengan julukan nenek sihir blak blakan.
Tentu saja itu adalah In Ha. Semua teman sekelasnya tahu kalau Dal Po membicarakan In Ha. In Ha kesal sekali.

Dal Po yang berhasil menjawab Pinokio mengingat kembali masa lalunya yang cukup menyedihkan. Sangat menyedihkan. 
Dal Po kecil bernama Ki Ha Myung. Ayah Ha Myung adalah pemadam kebakaran, ibunya ibu rumah tangga dan ia punya seorang kakak bernama Ki Jae Myung. Ha Myung sejak kecil sangat pintar. Ia bisa berhitung dengan cepat dan membuat ayahnya bangga padanya. Ayah Ha Myung orang yang ramah dan penyayang pada anggota tim pemadam kebakarannya, karena ia ketuanya. Ia juga dekat dengan nenek sebelah rumahnya, yang cucunya mengidap sindrom pinokio.

Suatu hari sebuah kebakaran terjadi. Tim ayah Ha Myung pergi kesana untuk memadamkan api. Salah seorang korban yang berhasil selamat mengatakan ada 2 orang temannya yang masih ada di dalam. Jadi tim Ayah Ha Myung masuk ke dalam gedung yang terbakar untuk menyelamatkan.

Dan ternyata 2 orang yang didalam itu sudah keluar dari gedung dan menemui korban pertama tadi. TApi mereka diam saja, tak mengatakan kalau sudah tak ada orang didalam gedung, dan lagi 2 orang itu adalah penyebab kebakaran.
Ayah Ha Myung dan timnya terus mencari di tengah kobaran api dan Ayah Ha Myung ternyata membuka sebuah pintu tempat penyimpanan bahan bakar sehingga meledak. Kebakaran makin besar.

Keesokan harinya 9 pemadam kebakaran ditemukan tewas di gedung itu, sedangkan mayat Ayah Ha Myung, tidak ditemukan. Banyak reporter yang merekam kejadian itu. Dan salah seorang adalah reporter Song Chan Ok. reporter Song punya caranya sendiri untuk menarik pemirsa pada beritanya, ia membuat kejadiannya lebih tragis dari yang sseharusnya dan juga menggunakan banyak kebohongan dalam beritanya. Bahkan saat suaminya menelpon masalah surat cerai, ia malah pura-pura bicara kalau itu sumber informasi saksi dan mengatakan tempat yang salah. Reporter lain pergi ke tempat yang ia sebutakn sedangkan ia dan tim nya ke rumah sakit. Ia membohongi yang lain. Bahkan tim nya sendiri mengatakan kalau ia kejam.
Singkat cerita, di rumah sakit semua keluarga korban berkumpul dan menangis karena kehilangan anggota keluarganya, namun pihak polisi menemukan saksi mata yang melihat Ayah Ha Myung masih hidup, saksi itu adalah tetangga yang kena sindrom pinokio, artinya dia ga mungkin bohong.
Alhasil semua menyalahkan Ayah Ha Myung atas kejadian itu, kenapa ayah Ha Myung melarikan diri dan memaksa timnya untuk masuk ke dalam gedung yang terbakar itu.
Ibu Ha Myung jadi sasaran cacian dan makian begitu pula Ha Myung dan kakaknya Jae Myung.

Rumah mereka bahkan dipenuhi wartawan. Saat mereka akan berangkat ke sekolah banyak wartawan yang mewawancarai mereka berdua. TApi para wartawan ini tak tahu kondisi dan keadaan, meski katanya ayah Ha Myung selamat, sampai saat ini belum ada kabar apapun, tapi mereka dituduh menyembunyikan ayah mereka.
HA Myung yang masih SMP dan Jae Myung yang SMA tentu saja masih anak-anak dan tak tahu apa-apa, tapi para wartawan terus menanyai mereka. Yang paling parah adalah Song Chan Ok yang terus menanyai dan menyanggah semua jawaban Jae Myung. Ia mengatakan kalau Ayah Ha Myung tak bersalah kenapa melarikan diri, kenapa mereka tak mau mengatakan dimana lokasi, dan bahkan mengatakan kalau keluarga mereka senang diatas penderitaan keluarga lain.

Meski HA Myung sudah menjelaskan tak mungkin ayahnya meninggalkan tim nya dalam kobaran api itu, karena ayahnya sangat mencintai anggota timnya, dan bahkan mengingat tanggal lahir mereka semuanya, ia malah mendapatkan lemparan telur. Ditambah lagi Song Chang Ok yang menyudutkan mereka terus menerus.

Adegan ini beneran memuakkan. Jae Myung dan Ha Myung tentu tak tahu apa-apa tentang itu dan terus ditanyai seolah mereka tersangka, bahkan menyalahkan ayah mereka yang belum terbukti melarikan diri. Hanya karena ada saksi yang melihatnya. Well, saksi itu adalah poenderita pinokio yang kalau berbohong akan cegukan, saat itu saksi tidak cegukan artinya benar. Tapi dari yang aku lihat, pria itu hanya mirip saja, bukan ayah Ha Myung, si saksi mungkin salah melihat karena saat itu hujan.

Semakin hari, ulah reporter dan juga warga semakin menjadi, rumah mereka terus dilempari telur dan batu. Dan lagi, stasiun TV benar-benar menampilkan adegan saat Jae Myung marah, karena Chan Ok memaksa tim editing hanya memblur wajah Jae Myung dan Ha Myung. Demi menaikkan rating, mereka harus melakukan itu. Meski pihak editing ragu, karena belum pasti ayah Ha Myung mati, tapi Chan Ok bersikeras karena sekarang publik membutuhkan sesoerang untuk disalahkan. Itu lah stasiun TV dimana Chan Ok bekerja menayangkan adegan Ha Myung dan Jae Myung yang membela ayahnya. Stasiun TV nya bernama MBS.
Beda dengan sebuah stasiun TV lain, ketua tim tetap bersikeras untuk tidak menayangkan bagian berita yang ada Jae Myung dan Ha Myung, meski di blur ia tak mengizinkannya sama sekali, itu stasiun TV YTN.
HA Myung menonton berita itu dan Jae Myung mematikan TV, menyuruhnya jangan menontonnya. 

Singkat cerita, Ayah Ha Myung pernah berjanji membawa Ha Myung melihat kembang api, dan kebetulan saat itu ibu Ha Myung mengajaknya. Ibu Ha Myung menangis setiap hari dan apabila ditanya ia selalu mengatakan kalau ia tak menangis, Ha Myung merasa semua orang berbohong padanya.
Saat itu Ha Myung melihat kembang api bersama ibunya. Jae Yong berdiri didepan stasiun TV tempat Chan Ok bekerja untuk wawancara, ia membawa tropi penghargaan ayahnya. Ia berdiri sampai malam demi wawancara.
Ha Myung dan ibunya ke pinggir pantai untuk menyalakan kembang api. Ibu Ha Myung terlihat lain dan mengajak Ha Myung menemui ayahnya.

Keesokan harinya, di pinggir tebing dilaut ditemukan sebuah surat dan sepatu. Ha Myung dan Ibunya bunuh diri. Itu asumsi publik. Jae Myung yang mengetahui itu meradang disana. Ia begitu kesal pada reporter yang membuat semua masalah menjadi runyam, ia melempar dan menendang kamera mereka.. BAhkan disaat itu Chan Ok tidak peduli dan menyuruh kameramen merekam batu dengan sepatu Ha Myung untuk latar berita. Tentu saja Jae Myung makin meradang dan berteriak di hadapan Chan Ok, aku rasa dia akan membunuhnya. Aku akan sangat senang jika Jae Myung mau menusukkan tropi ayahnya ke Chan Ok.
5 bulan kemudian sebuah kapal berlayar menuju sebuah pulau. Choi In Ha kecil ikut dengan ayahnya kembali ke pulau tempat kakeknya tinggal setelah orang tuanya bercerai. In Ha sebenarnya tak suka ikut ayahnya, ia takut jadi anak kampung dan khawatir karena akan tinggal dengan kakeknya yang demensia. Ia sangat menyukai ibunya. Tapi kenapa ia mau saja ikut dengan ayahnya ya?
Sesampainya di rumah kakeknya, iadan ayahnya membungkuk dan ngobrol. Kakek terlihat sangat sehat dan keduanya terkejut karena kakek sedang menunggu seseorang yang ia sebut kakak ayah In Ha.
Ayah In Ha heran, karena kakaknya Dal Po sudah meninggal lama.

Dan Ha mYung kecil terlihat menaiki sepeda dengan gerobaknya ke rumah kakek itu dan kakek memanggilnya Dal Po. Kakek mengatakan kalau Dal Po adalah kakak ayah In Ha dan paman In Ha. Tentu saja ayah In Ha menentangnya tapi Ha Myung yang kini menjadi Dal Po ikutan memanggil ayah In Ha adik dan In Ha keponakannya.
Ayah In Ha tidak suka akan hal itu dan mereka membahasnya membuat kakek pingsan karena teringat anaknya yang meninggal. HA Myung menjelaskan kalau ia selama ini menerima menjadi Dal Po untuk kebaikan kakek. KAkek menemukannya mengapung di laut dan menyelamatkannya, kakek menyangka Ha Myung adalah Dal Po.Kakek akan pingsan jika mengingat tentang Dal Po yang meninggal, makanya lebih baik ia berpura-pura menjadi Dal Po. Lagi pula tak ada yang dirugikan dalam hal ini.

Meski tetap tak setuju, akhirnya In Ha dan ayahnya menyetujui karena Dal Po mengatakan ia hanya akan berpura-pura sampai kakek sembuh.
In Ha yang sangat menyukai ibunya ingin menonton TV untuk melihat ibunya di TV, tapi ayahnya selalu marah saat ia mengungkit tentang ibunya.
Hubungan Dal Po dan In Ha perlahan mulai dekat sejak mereka berdua makan ubi panggang bersama karena In Ha sebelumnya ngambek pada ayahnya yang tak menyukai kalau ia membicarakan ibunya., jadi ia mogok makan. Ia kelaparan dan mencari makanan di dapur dan menemukan Dal Po sedang memanggang ubi jalar.
Saat itu, Dal Po tahu kalau In Ha terkena sindrom pinokio, karena ia akan cegukan kalau berbohong.

In Ha yang merindukan ibunya mencuri HP ayahnya untuk mengirim sms pada ibunya. Dal Po sendiri memperbaiki antena TV agar In Ha bisa menonton TV kemudian menjemput In Ha.
Dal Po menjemput In Ha dengan sepeda gerobaknya. In Ha sangat senang kalau TV sudah hidup dan ia bisa melihat ibunya. Dal Po menawarkan akan membonceng In Ha, sayangnya In Ha terlalu berat dan akhirnya mereka berdua memutuskan berjalan kaki.

Dalam perjalan pulang, keduanya terlihat percakapan mengenai ayah Dal Po. Ia yakin ayah Dal Po orang baik dan mengatakan kalau ia ingin bertemu ayah Dal Po. Dal Po menatap In Ha karena In Ha tak segukan artinya In Ha jujur. In Ha membenarkan, ia tak bisa berbohong karena ia akan segera ketahuan. Dal Po tiba-tiba saja mencium pipi In Ha, membuat In Ha kaget. Aku juga kaget lho, karena kan ini baru episode pertama, kekkekkeke.
Itu karena Dal Po akhirnya menemukan seseorang yang jujur, ia selalu khawatir karena selama ini ia selalu hidup ditengah banyaknya kebohongan dan sangat sulit menemukan dan mengetahui kapa seseorang berbohong.

Keduanya tiba di rumah dan menonton TV. Masalah baru muncul saat Dal Po mengetahui kalau ibu In Ha ternyata reporter Song Chan Ok. DAl Po tentu saja terkejut, itu reporter yang paling ia benci dalam hidupnya, ia teringat bagaimana reporter itu menghujani banyak pertanyaan yang menyudutkan ayah yang ia cintai.
Dal Po yang shock kabur keluar rumah dan menatap In Ha dengan perasaan marah.

Ayah In Ha pulang kerja dan mencari In Ha. Dal Po yang marah mengatakan pada ayah In Ha kalau In Ha tadi mencuri HP dan mengirim sms pada ibu In Ha dan In Ha sekarang sedang menonton TV melihat ibunya (Padahal sebelumnya ia sudah berjanji tak akan memberitahu ayah In Ha).
Ayah In Ha tentu saja marah dan masuk ke rumah untuk menghancurkan TV. Dal Po masih dalam keadaan marah dan menatap dengan tajam.
Ayah In Ha memukul In Ha dan akan menghancurkan TV,. In Ha menangis keras dan memohon Dal Po untuk membantunya.
Dal Po menepis tangan In Ha dengan kasar dan mengatakan, kenapa aku harus membantumu?

Flashback berakhir.
Kembali ke arena kuis, Dal Po akan menjawab pertanyaan terakhir yang sulit, bahkan suasana kelas ramai karena tak ada yang tahu jawabannya. Chan Soo tersenyum mengejek karena Dal Po bodoh, ia yakin Dal Po tak bisa menjawabnya, namun mengejutkan, Dal Po benar menjawab pertanyaan terakhir membuat semua orang heran dan terkejut, ternyata Dal Po pintar.

Suasana kelas jadi heboh karena keterkejutan. Teman sebangku In Ha sangat kesal karena Dal Po bisa menantang Chan Soo. In Ha curiga melihat temannya itu dan mengatakan kalau temanya pasti menyukai Chan Soo karena dari tadi ia mendukung Chan Soo.
Temannya tentu saja mengatakan tidak dan menuduh In Ha yang mendukung DAl Po juga menyukai Dal Po.

In Ha tertawa dan mengatakan kenapa ia harus menyukai pria norak itu, lagian Dal Po adalah pamannya. Temannya tak percaya dan bertanya lagi. Dengan yakin In Ha menjawab tidak.
In Ha tidak cegukan dan artinya In Ha jujur. In Ha senang dengan dirinya sendiri.

Seorang pria masuk ke stasiun penyiaran dan melihat penampilan Dal Po. Tapi ia lebih tertarik dengan wajah reporter Song Chan Ok di layar televisi. Pria itu adalah Jae Myung. Ia menatap tajam pada wajah Chan Ok di televisi. Sepertinya ia menyimpan dendam yang sangat dalam.

Dal Po berhasil menantang Chan Soo karena berhasil menjawab 5 pertanyaan. Siswa peringkat 1 vs peringkat 34 akan menjadi tontonan yang menarik.

 
In Ha menatap layar televisi dan yakin Dal Po akan menang

Kamis, 29 Januari 2015

MIRACLE IN CELL NO.7

Diposting oleh Unknown di 06.03 3 komentar

Miracle
Pepatah Cina Kuno, yang mengatakan bahwa Hidup dan Cinta adalah rantai mata yang tidak bisa dipisahkan. Kita semua pasti merasakan perasaan cinta yang luar biasa dalam kehidupan. Terlebih perasaan yang tidak mungkin tergantikan kepada kedua orang tua kita sendiri. Ibu dan Ayah adalah manusia berhati malaikat pelindung. Ibu, seorang bidadari yang teramat cantik dan baik hati tiada tergantikan oleh apa pun. Begitu pun dengan Ayah. Ayah adalah sosok pahlawan yang senantiasa berjuang untuk keberlangsungan hidup diri kita.
Film itu berjudul, Miracle in Cell No.7Film yang ditayangkan pada tahun 2013 itu bercerita mengenai kisah seorang Ayah dengan anaknya yang berpisah karena ketidakadilan hukum menimpa mereka.

Sedikit sinopsis cerita film ini adalah, pada suatu kota di Korea Selatan hiduplah seorang Ayah dengan kondisi memiliki mental yang berbeda dari orang-orang normal lainnya. Ia memiliki anak perempuan yang sangat cantik, lucu, dan pintar. Mereka hanya hidup berdua saja pada rumah berukuran kira-kira 4 x 3 meter. Sang Ayah hanya bekerja sebagai tukang parkir di sebuah perbelanjaan.
Suatu hari, Ayah dan puterinya menonton acara Sailor moon di sebuah televisi di depan toko. Anak perempuannya sangat menyukai Sailormoon. Bahkan ia pun pandai menirukan gerakan Sailormoon sambil berkata, “Dengan Kekuatan Bulan, Akan Menghukumu”. Melihat tiruan tarian yang diperagakan sang anaknya, Ayahnya pun ikut menirukan. Dan akhirnya mereka terlihat kompak menirukan bersama.
Setelah meniru dan menyimak tayangan Sailormoon, mata Ayah dan puterinya itu tertuju pada tas bergambar Sailormoon bergambar kuning yang dipajang di etalase toko di depan mereka. Sang Ayah berjanji akan membelikan tas itu apabila gajian, sebagai hadiahdi hari pertama masuk sekolah. Namun, tidak lama, tas itu dibeli oleh seorang kepala kepolisian untuk anak perempuannya. Sang Ayah mencoba memasuki toko seolah ingin merebut tas sailor moon. 

Kepala polisi itu kemudian, mencoba menarik tas dan memukul sang Ayah hingga jatuh.
Permasalahan itulah yang akhirnya membawa ketidak adilan baginya. Siang hari setelah sang Ayah mendapat gaji, ia didatangi oleh seroang gadis perempuan seusia dengan anak perempuannya, yang ternyata anak dari Kepala polisi yang sudah memukuli dirinya hingga terjatuh.










Dengan memakai tas bergambar Sailor moon, gadis perempuan kecil itu mencoba ingin memberitahukan toko yang menjual tas yang sama dengan miliknya. Sang Ayah dengan semangat mengikuti gadis kecil itu hingga ke pelosok pasar. Pada kondisi itu, gang pasar sangat kecil. Mereka pun berlari kecil, hingga akhirnya gadis itu terpelset dan jatuh terkena batu bata. Namun, Sang Ayah tokoh pemeran utama ini, menemukan gadis kecil yang mengajaknya itu sudah tergeletak berlumuran darah. Ia mencium, membuka celananya sang gadis kecil. Tiba-tiba datang seorang ibu-ibu yang berteriak melihat kejadian itu, dan berlari meminta tolong.Kondisi lain, menggambarkan bahwa Sang Ayah dituduh telah menculik, membunuh serta memperkosa gadis kecil itu. Hingga akhirnya dijebloskan ke dalam penjara.
Sang Ayah dipenjara di sel no.7 selama menunggu persidangan putusan pengadilan. Anak perempuannya bersedih karena mengetahui sang Ayah masuk penjara. 


Dalam cerita ini, semasa sang ayah dipenjara, ada kejadian lucu dan penuh makna mengharukan. Bagaimana, sang Ayah dapat merubah kondisi keadaan penjara yang menyeramkan dan penuh kekejaman menjadi penuh cinta dan kerja sama.
Anak perempuannya pun hidup bersama di 


sel itu secara diam-diam. Kemudian, melihat 
ada kejanggalan dalam kasus itu, kelima teman satu sel sang ayah, mencoba membantu memecahkan kasus sang ayah dengan bergotong royong. Mulai pada reka ulang kejadian, hingga membuat pernyataan dalam simulasi persidangan.
Persidangan pun akhirnya digelar. Namun, sayang sekali, sang ayah menyatakan mengaku bahwa dirinya melakukan pembunuhan, pemerkosaan dan penculikan. Pengakuan yang keluar dari mulut sang ayah dikarenakan ia didesak oleh pengacaranya dan ketua kepolisian (ayah sang korban) bahwa, apabila ia tidak mengaku maka hal yang serupa akan terjadi kepada anak perempuannya. Desakan itu juga disertai pemukulan oleh ketua kepolisian demi menekan psikologis sang ayah. Hingga akhirnya, putusan hakim memutuskan hukuman mati untuk sang ayah.

Anak perempuannya menangis melihat hujan ayahnya. Walau sebenarnya ia belum paham mengenai putusan hakim. Ia hanya menangis. Tepat tanggal 24 Desember, anak perempuannya berulang tahun. Mereka pun merayakan kecil-kecilan sambil memberikan hadiah di dalam sel tahanan. Sang ayah memberikan kado tas sailormoon kuning yang sama dengan tas yang diinginkan sebelumnya.“Terimakasih Ayah, sudah menjadi ayah yang baik untuk ku”. Sambil memberikan hormat pengagungan tinggi di depan sang ayah, anak perempuannya mengucapkan terimakasih dengan santun.

Melihat kesantunan anak perempuan itu, membuat kelima penghuni sel tahanan no.7 itu menangis terharu jika harus membayangkan bahwa hari ini adalah hari terakhir sang ayah di dunia. Dengan kata lain, sang ayah harus dieksekusi mati sesuai keputusan pengadilan.

Sang ayah dan puterinya berpamitan dan berjalan menelusuri lorong penjara. Wajah sang anak dan ayahnya begitu mesra seolah memberikan isyarat ketulusan hati masing-masing. Ketika diujung pintu sel keluar, anak perempuannya dititipkan oleh ketua penjaga sipir, sedangkan sang ayah berjalan menuju tempat eksekusi mati. Scene ini yang mengharukan. Pasalnya takdir kematian ini seolah-olah memang harus terjadi. Karena sehari sebelumnya, kelima teman satu sel dan penjaga sipir bekerja sama untuk meloloskan sang ayah dan puterinya dari penjara dengan menggunakan balon udara. 

Tapi sayang, ternyata tali tambangnya menyangkut di kawat duri dinding pembatas penjara antara dunia penjara dan dunia luar.
Seolah paham dengan takdir yang akan ia alami, sang ayah merasa panik dan menyesal bahwa keputusannya salah di hadapan hakim. Ia pun menangis, begitu juga dengan sang anak.


“Tolong saya..!!. Tolong saya…!!”. Teriak sang ayah sambil memohon di hadapan penjaga penjara. Dan mereka hanya tertegun kosong, seolah tak berdaya sama sekali. Walaupun mereka tahu, bahwa sang ayah merupakan orang baik dan korban ketidakadilan hukum.
Waktu kian berjalan hingga sang anak puterinya beranjak dewasa dan tumbuh menjadi seorang pengacara. Ia dibesarkan oleh ketua penjaga sipir yang sudah dianggap menjadi ayahnya. Di tanggal yang sama juga, anak perempuannya mencoba mengangkat kasus hukum ayahnya di pengadilan dengan tujuan membebaskan dan menghapus nama baik sang Ayah di depan hukum Korea Selatan. Dengan gigih, sang anak berjuang hingga akhirnya putusan hakim membebaskan ayahnya dari kesalahan.


Cerita itu sungguh membuat haru bagi yang menontonnya. Bagaimanapun ketidakadilan dunia, tidak memutuskan perasaan cinta terhadap Ayah sendiri, walau sang ayah sudah tiada. Film ini memberikan pesan moral untuk seluruh anak agar senantiasa menyangi sang ayah dengan cara apa pun.
Papa saya pernah berkata, “Tidak ada orang tua yang jahat dan tidak sayang terhadap anaknya. Mereka akan berjuang sampai titik darah penghabisan untuk membuat anaknya bahagia”.

Segalak apa pun Ayah kita, dan sesibuk apa pun Ayah kita, atau sebesar apa pun kesalahan yang pernah ia perbuat, ia bukan orang lain yang dapat kita tinggalkan atau benci. Tapi ia adalah Ayah kita, ia adalah orang yang berjuang sampai darah penghabisan. Ia yang menerjang cemooh dunia demi diri kita. Dengan keringat dan dahi yang selalu berkerut dikala harus berfikir mencari nafkah di situlah ujiannya untuk masuk surga.


Dear, daddy.. 
Apa pun cinta akan kami kasih untuk mu. Tidak ada laki-laki dunia ini yang sebaik papah dan yang rela meredakan tangis di tengah keputus-asaan karena asa yang gagal. Engkau adalah laki-laki yang  mengajari bagaimana seorang pemimpin yang baik adalah memimpin dirinya dahulu baru kepada orang lain. Engkau yang selalu memberikan makna perubahan harus dimulai pada diri sendiri. Engkau juga yang mengajari untuk lebih banyak bertindak dari pada berbicara. Engkau juga mengajari bahwa kepentingan keluarga di atas segala-galanya. Ikhlas tanpa pamrih. Dan kebaikan itu adalah membuat mereka tersenyum, bukan sebaliknya..

Sabtu, 24 Januari 2015

HARU

Diposting oleh Unknown di 00.34 11 komentar


haru

Putri Tablo dan Kang Hye Jung,Haru, membuktikan dirinya adalah seorang fashionista yang manis dalam pemotretan solo perdana di dalam hidupnya.

Pada 21 Januari, hasil pemotretan Haru untuk majalah mode“Harper’s Bazaar” terungkap. Pemotretan ini mengambil tema ‘Little Bohemian’ di tahun 1970-an untuk menampilkan tren musim semi dan musim panas tahun 2015. Haru terpilih untuk menjadi model untuk pertama kalinya dan menampilkan pesona lucu dan ceria khas anak-anak yang dimilikinya.

Tidak hanya menampilkan beragam gaya dan pakaian, Haru juga menunjukkan sisi dari dirinya yang masih gemar bermain dengan berbagai pose.Pemotretan lengkap Haru terdapat dalam edisi bulan Februari majalah “Harper’s Bazaar”.

haru-2


Dan berikut ini adalah tujuh momen dimana Haru dan Tablo benar-benar menunjukkan mereka adalah pasangan ayah dan anak yang kompak:
1. Ketika Tablo cedera setelah konser di Cina, Haru menemani ayahnya ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan tangannya yang sakit. Tablo kemudian bertanya pada putri kecilnya, apakah gadis kecilnya itu ingin meninggalkan rumah sakit? Haru menjawab, "aku lebih suka tinggal di sini."

2. Saat berada di dalam mobil dan terjebak kemacetan, Haru tiba-tiba bersenandung lagu 'I Love You' yang dipopulerkan oleh girlband 2NE1. Padahal, ayahnya sedang asik membahas rencana makan malam bersama rekan-rekannya di mobil.

3. Haru menjawab dengan jujur bahwa dia lebih menyukai ayahnya ketimbang pamannya, G Dragon 'BigBang.' Namun, ketika ditanya mana yang lebih dia suka, ayah atau ibu, Haru dengan jujur menjawab ibu. 

Itu kemudian membuat Tablo sedikit cemburu. Bahkan, dalam hidupnya, Haru menempatkan Tablo di urutan ketiga sebagai hal yang sangat dia cintai, setelah ibunya dan ikan, sebab Haru sangat suka makan ikan. 

4. Tablo sering meminta Haru mendengarkan lagu-lagunya. Haru akan dengan jujur menjawab jika lagu itu terlalu berisik, jelek, dan tak segan pula mengatakan bahwa ada lagu yang didengarnya bagus.

5. Haru menarikan lagu 'Bar bar Bar' milik Crayon Pop seperti seorang profesional dan dia memperlihatkan itu kepada ayahnya. Itu terlihat sangat lucu dan Tablo tak pernah melihat sebelumnya. 

6. Tablo dan Haru banyak memiliki foto-foto selfie bersama. Mereka memasang mimik wajah yang sama dan keduanya terlihat sangat mirip. Foto-foto selfie mereka itu banyak beredar di dunia maya.

7. Tablo benar-benar terkesan dengan banyak gerakan tarian putrinya. Usai menarikan 'Bar Bar bar' Crayon Pop dengan andal, Haru juga sukses menarikan 'Electric Shock' yang dipopulerkan f(x). Tampaknya, Haru akan tumbuh menjadi K-pop star dimasa depan.


m.youtube.com/watch?v=DTjwYlBYfaU 

Mesti diTONTON nih
 

Saranghae! Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos